Sunday, August 19, 2012

Lebaran atau Idul Fitri?

Hari Minggu tanggal 19 Agustus 2012 bertepatan dengan 1 Syawal 1433 Hijriah merupakan hari raya Idul Fitri yang dirayakan oleh seluruh muslim di dunia. Menurut bahasa Eid artinya kembali dan fitri berarti suci, jadi eid fitri berarti kembali ke dalam keadaan suci, bersih dari segala dosa. Arti kayanya kurang lebih seperti yang saya sering dengar, mohon dikoreksi kalau salah. *malas googling*

Idul Fitri juga biasa disebut lebaran dalam bahasa Indonesia merupakan hari kemenangan bagi umat Islam. Kemenangan bagi seluruh umat Islam? Eits, nanti dulu.. Kamu yakin kamu menang? Menang dari apa? Gak semua orang benar-benar memaknai dan menjalankan ibadah Ramadan. Gak semua orang juga kembali ke fitrahnya, kembali ke suci. Puasa dan solat aja belum tentu. Terus yang puasa sudah benar-benar menjalankan 'puasa' dengan menahan segala nafsu? Atau puasa, tapi puasanya cuma menahan lapar dan haus tanpa mendapat segala hikmah dari puasa?



Keriaan hari raya ini dirayakan oleh banyak orang, entah mereka benar-benar merayakan kemenangan atau tidak, tolok ukurnya juga bisa berbeda-beda kok. Banyak orang menganggap hari raya ini harus dirayakan dengan mewah, dengan pakaian, sepatu, atau mungkin gadget baru, bukan hati yang baru. Ramai merayakan dengan konvoi di jalan dan menyalakan petasan, biar meriah. Belum lagi konsumsi berlebihan ketika berbuka puasa. Tapi apa mereka sudah memaknai Ramadan dan Idul Fitri? Kamu sudah? Saya bukan bermaksud nunjuk-nunjuk kamu atau nunjuk-nunjuk orang lain kok, karena hal ini yang saya rasakan tahun ini.

Saya tahun ini berlebaran tapi tidak merayakan kemenangan Idul Fitri. :) Beneran tidak merasakan menang sama sekali, malahan saya merasa hampa. Merasa menang dari apa? Menahan diri dari nafsu saja tidak berhasil. Iya, salah satunya saya menuruti nafsu dan perasaan saya untuk meratap dan merasa sangat sedih selama Ramadan ini, dan mungkin bulan-bulan sebelumnya. Saya tidak mendapat ketenangan karena saya dikalahkan sama nafsu pribadi, sama segala kesedihan dan keputusasaan saya. Mau menyalahkan setan? Ah gak perlu, setannya ada di dalam diri saya sendiri kok. Mungkin karena saya juga belum berdamai dengan diri saya sendiri, belum memaafkan diri saya sendiri. Buat saya, itu salah satu hal yang sulit untuk dilakukan.

Menyesal karena menyia-nyiakan waktu, iya. Tapi saya juga tidak bisa memaksakan hati saya untuk bersimpuh dan mendekatkan diri kepada Pencipta saya. Yah, atau mungkin saya aja yang gak mau. Dari segala hal yang terjadi sama saya, mungkin ini yang terburuk yang terjadi sama saya. Being agnostic atheis deist? I don't know. Yang jelas saya juga merasa sangat jauh dari Pencipta saya. Oh well, judge me if you want to. Saya tidak peduli.

Menurut saya agama atau hubungan manusia dengan Sang Pencipta itu hubungan personal yang orang lain tidak bisa ikut campur. Kamu bisa mengingatkan orang lain untuk beribadah, tapi kamu tidak bisa memaksa orang lain untuk beribadah. Mungkin bisa memaksa, tapi apa nanti ibadahnya ikhlas? Dulu saya tidak mengerti kenapa orang tidak pernah menjalankan ritual beragama. Paling cuma malas, begitu anggapan saya. Ternyata ada hal lain selain sekedar malas, masalah keyakinan. :)

Kalau malas masih bisa 'dipaksa', tapi kalau memang tidak ingin ya tidak bisa dipaksa. Percuma, malah kasihan karena ibadahnya bukan lillah, tapi linnas, terpaksa dan tidak ikhlas. Menurut saya sekarang, yang penting berbuat baik kepada sesama manusia. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, apalagi kehendak beragama. Easy said than done. Teorinya sih begitu, tapi mungkin akan ada perbuatan saya yang masih ingin menuruti nafsu dan kehendak saya sendiri.

Saya tidak bangga dengan kondisi saya sekarang, saya sedih. Saya rindu dengan segala ketentraman dan ketenangan hati saya, apalagi ketika saya bersimpuh menghadap Sang Pencipta. Saya berharap masih punya umur untuk ketemu Ramadan dan Idul Fitri tahun depan, benar-benar bisa beribadah dengan ikhlas dari dalam hati. Dan mungkin juga sudah ada seseorang yang jadi imam dan mendampingi saya untuk seumur hidup. Doakan saya. :)

Saya juga mau mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1433 H bagi yang merayakan. Taqabalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin. Saya minta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan saya. Semoga saya dimaafkan. :)




Published with Blogger-droid v2.0.6

2 comments:

  1. ya ya kadang ada yg tak bisa dipaksakan, tapi males dan galau ga bisa juga dijadikan alesan utk ngeles utk beribadah lebih baik #EH

    met lebaran ya jeng, mohon maaf kalau saya ada salah :D

    ReplyDelete
  2. Yang ini sih udah lebih parah dari sekedar males dan galau, om. :p

    met lebaraaaan! Saya juga minta maaf kalau ada salah-salah kata dan mensyen. :D

    ReplyDelete