Friday, December 23, 2016

[Kopdar] BeWonderfulWomenPreneur: Intimate Session with Dini Makmun





Kopdar bulan Desember ini diadakan hari Minggu tanggal 18 Desember 2016 di Restoran Opah Mami di daerah Pejaten Barat. Kenapa di sana? Karena kita mau mendengarkan sharing dari Mbak Dini Makmun sang pemilik. Pas banget, grup #BeWonderfulWomenpreneur yang isinya perempuan-perempuan ini akan dapat siraman rohani dari perempuan pengusaha yang inspiratif banget!

Sejauh ini sudah ada dua kali kopdar, dan dua-duanya nonton film bareng ciwi-ciwi. Kopdar ketiga kali ini pengennya bikin yang agak berbeda, gak cuma nonton lalu pulang, tapi kita pengen banget bikin sesi yang lebih akrab dan intim. Paling enak sambil duduk manis, makan, dan ngobrol. Peserta kopdar kali ini ada delapan orang, yaitu BuDhita, Ilmi, Anna, Dita, Eno, Mei, Siwi yang menyusul belakangan, dan saya.





Selain sebagai pemilik restoran Opah Mami, hidup Mbak Dini ini gak jauh dari bidang kreatif, karena profesi beliau ini bergerak di bidang periklanan. Gak melulu soal iklan, menurut beliau mengelola restoran juga adalah sebuah karya kreatif. Lho, bukannya restoran itu urusan makanan? Gak dong. Bisnis kuliner atau restoran itu adalah tentang rasa (yang konsisten) yang diwujudkan dalam bentuk hasil akhir sebuah masakan; dan juga ada sistem manajemen yang diperlukan untuk dapat mengelola restoran dengan baik. Lagi-lagi ada proses kreatif yang terlibat di situ, di dalam proses menciptakan suatu masakan.





Kira-kira nih, beberapa poin yang saya tangkap dari sesi hari ini adalah*:



Pertama, cariilah passion-mu. Cari tahu apa yang kamu inginkan, kemudian nantinya bekerjalah sesuai passion-mu. Jadi apa yang kamu kerjakan itu bukan cuma sekadar bekerja demi sesuap nasi. Generasi Millenial adalah generasi yang sudah tahu apa yang mereka mau, sudah tahu apa passion mereka. Beda dengan generasi sebelumnya yang mungkin sampai saat ini masih mencari-cari apa passion mereka.

Kedua, carilah role model. Belajar supaya bisa seperti role model tersebut. Cari seseorang yang diidolakan dan kalau bisa belajar langsung sama orang tersebut.

Ketiga, attitude before skills. Tingkah laku/sopan santun/tata krama/sikap seseorang ini menjadi hal yang lebih penting dibandingkan kemampuan. Gimana maksudnya? Kalau seseorang sudah memiliki sikap atau karakter yang baik, nantinya akan mudah untuk maju. Karena kalau sikapnya baik dan mau menerima masukan, walaupun pendidikannya tidak tinggi ataupun kemampuannya belum hebat sekali, pelan-pelan akhirnya bisa maju lebih baik daripada orang yang hebat tapi memiliki sikap yang buruk. 

Keempat, jadikan hidupmu bermakna, bukan sekadar mengejar keuntungan semata. Dalam hidup atau berbisnis, memiliki 'kehidupan' itu penting. Jangan cuma cari uang dan untung, jangan lupa untuk menikmati hidup.

Kelima, carilah sponsor. Sponsor di sini adalah dukungan pasangan. Sebagai perempuan mandiri, penting untuk bersikap sebagaimana layaknya perempuan yang mandiri. Kalau memang memutuskan untuk menjadi perempuan yang mandiri, untuk belanja tas, perhiasan, dll ya jangan memakai uang suami. Gak adil kalau seperti itu. Kalau memang dari posisi bekerja dan memiliki penghasilan bulanan lalu kemudian ingin berhenti dan fokus untuk bisnis, diobrolkan secara terbuka dengan pasangan bagaimana baiknya. Soal keuangan terutama. Kalau berhenti bekerja dan fokus berbisnis, pasti nanti akan ada neraca keuangan yang perlu disesuaikan.







Bagaimana kita bisa tahu apa yang menjadi passion kita?

Tips dari Mbak Dini, "Cari di mana atau hal apa yang membuat kamu restless. Kalau saya dan ayah saya, concern tentang pendidikan. Karena melihat sistem pendidikan saat ini yang hanya mengajarkan manusianya untuk membaca dan menghapal (Al Quran) tanpa mengamalkan ke kehidupan sehari-hari ini membuat saya restless. Sehingga pada akhirnya saya (dan ayah) membuat sekolah yang sistemnya berbeda dengan sistem sekolah secara umum".



Sebenarnya sih lebih seru kalau mendengarkan sendiri sharing dari Mbak Dini, tapi mudah-mudahan rangkuman yang saya tuliskan di atas bisa menambah insight teman-teman yang berniat untuk membuka usaha sendiri ataupun ingin mengembangkan kemampuan diri sendiri.



















Terima kasih Sari Ayu, Opah Mami Resto, dan ibu-ibu #BeWonderfulWomenpreneur! Sampai bertemu di kopdar berikutnyaaa...



*beberapa poin diambil dari kesimpulan Dita Firdiana di Instagram, lalu saya kembangkan berdasarkan sharing yang saya ikuti.

2 comments: