Showing posts with label Keluh Kesah. Show all posts
Showing posts with label Keluh Kesah. Show all posts

Sunday, November 1, 2015

(For a While, Let Me Pretend) I'm Pretty..






I think I'm ugly and nobody wants to love me
Just like her I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face
and tellin me I'm pretty

I think I'm ugly and nobody wants to love me
Just like her I wanna be pretty
I wanna be pretty
Don’t lie to my face
Cuz I know I'm ugly


Tuesday, March 9, 2010

Menulis, menulis..

Di tengah-tengah keresahan hati dan keruwetan pikiranku, sepertinya menulis dapat membantu menguraikan isi kepalaku secara perlahan-lahan dan lebih teroganisir. Walaupun sebenarnya aku tak tahu akan menulis apa, walaupun mungkin isi tulisannya hanya keluh kesah dan sampah. Tapi kurasa menulis masih lebih baik daripada capek-capek berkeluh-kesah kepada telinga orang lain. Daripada membuat orang lain pusing dengan kecerewetan dan suaraku, mungkin dengan menulis aku bisa pelan-pelan mengeluarkan isi hati dan isi pikiranku dan orang lain bisa memilih untuk membacanya atau tidak. Aku bisa menata dan menaruhnya satu per satu di dalam rak-rak yang berisi pikiranku. Menguraikan benang-benang yang kusut menjadi lebih jelas alurnya..

Seperti biasa, aku menulis ketika hatiku gundah gulana, ingin meneriakkan sesuatu tapi tak ada orang yang mau mendengarnya. Untuk yang membaca tulisanku ini, harap dimaklumi saja. Hehehe Aku mau berusaha mulai menulis, menulis apa saja yang bisa ditulis. Namun seperti biasa, ada ide, banyak sih sebetulanya, tapi ya itu, tidak tahu bagaimana menuangkannya ke dalam tulisan. Hehehe Nampaknya sekian dulu deh untuk saat ini, mau menyegarkan pikiran dan semoga bisa dapat ide-ide baru untuk menulis hal-hal apaaa saja yang bisa ditulis. ^^

Friday, October 30, 2009

Namanya Juga Mentok!

Haduh.. seperti biasaaa.. Hari gini masih nyala aja! Padahal nanti pagi *atau siang ya??* jam 10 ada interview sama calon Bos *halah*, tapi masih belum tidur pula. Ckckckck

Entah dari jam berapa tadi malam, niatnya mau buat soal ujian untuk anak-anak. Tapi apa daya, karena sebenernya juga sudah nguaaantuk, jadinya ngeblank aja. Huhuhu Harusnya mbuat soal yang paling cuma tiga puluhan nomer itu sih gak susah ya. Tapi namanya juga sudah mentok, beneran lagi gak mau diajak kerja sama otakku. *Alesan aja, padahal sudah males mikir* xixiixixi

Beneran deeeeh, udah jam 3 tapi baru mbuat judul ujiannya aja.. Hahaha Parah sekali diriku ini.. Kalau udah beneran mentok, kayaknya memang harus istirahat dulu. Tidur biar segar dan bisa interview dengan baik *secarraaa calon bosnya orang Taiwan*. Setelah selesai interview kemudian melanjutkan membuat soal, terus ke kampus buat kumpulin soal ke kantor, habis itu ngajar ke Pondok Indah, habis ituuuuu... Pulang ke rumah deh. Jadi anak yang baik yang diam dirumah. :D

Jadi kesimpulannya..
Mari bobooooo!!! ^o^

Friday, October 2, 2009

Insomnia

Saat ini jam di komputerku menunjukkan jam 3 pagi. Jam segini belum ngantuk?? Sudah jelas ada yang salah di sini..

Sepertinya sudah sekian lama insomniaku mulai kambuh. Menurutku, lama-kelamaan hal ini sudah mulai menggangu. Sedikit lebih baik karena aku belum punya pekerjaan tetap yang menuntutku harus bangun pagi untuk pergi ke kantor, jadi setidaknya aku masih punya waktu untuk membayar kekurangan tidurku. Hanya saja aku jadi seperti kalong atau burung hantu, seperti makhluk malam yang jam tidurnya ada di waktu matahari menunjukkan senyumnya yang hangat dan cerah di pagi hari. Aku baru bisa tidur sehabis subuh, tidur yang tak lelap dan tak nyenyak yang kemudian semakin menganggu karena setelah bangun tidur, aku merasa tubuhku semakin lelah. Aku sudah mencoba minum obat tidur, tapi tidak berpengaruh.

Semakin hari insomniaku semakin parah, semakin mengganggu, dan semakin membuatku frustasi..

Duh, what should I do??

Saturday, January 24, 2009

Oh Speedy oh Telkom

Telkom..

Satu kata ini selalu membuatku berpikir dan berprasangka buruk. Bukannya kenapa-napa sih, habisnya selama ini aku selalu punya pengalaman buruk dengan produk-produk dari salah satu badan usaha milik negara ini. Not always sih, tapi suerriiing banget merasa kecewa, yaa persentasenya sih bisa sekitar 98 persen. Hahaha,, Itu sih udah mendekati "selalu" kayaknya..

Negara yang menurut UUD-nya mengatakan "segala sesuatu yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai negara", harusnya sih bisa mengatur segala kebutuhan rakyat dengan pelayanan yang baik dan memuaskan. Masa orang-orang udah bayar mahal, tapi pelayanannya mengecewakan? Sebagai konsumen, pada umumnya, pasti gak mau dong kalo dikecewakan.

Sering juga baca-baca koran di bagian surat pelanggan yang mengeluh tentang pelayanan telkom, misalnya masalah tarif lah, masalah jaringan lah, dan banyak lainnya. Seperti di kantor yang baru, pas aku baru masuk kerja dua hari, si Bos pasang telkom speedy untuk memudahkan lalu lintas pengiriman emailnya. Tujuannya sih agar tidak menggunakan jaringan telpon ketika tersambung ke internet, sehingga tidak menggangu jalur telpon masuk dan keluar.

Sampai saat ini sudah hampir satu bulan pasang speedy, tapi kok pasti adaaa aja yang gak beres. Entah jaringannya yang gak jelas karena (kata Speedy-nya) ada gangguan, entah modemnya yang gak berfungsi dengan baik, entah petugasnya yang salah seting dan agak sok tau (sekedar catatan, OS di kantor pake OS Chinese Traditional), entah apalah yang lain lagi. Pokoknya dari awal pasang sampai saat ini belum merasa puas aja. Setiap hari adaaa aja asalan untuk telpon 147 itu.

Tadinya tujuan awalnya itu kan biar memudahkan pekerjaan, eeh ternyata malah jadi tiap hari repot. Harus bongkar pasang kabel modem, bolak balik telpon speedy. Cape banget deh jadinya. Ternyata yang dikeluhkan banyak orang di media itu emang udah bener-bener sering banget kejadiannya. Untung juga dirumah kabel telpon dari telkom gak sampe rumah (hari giniii di Jakarta masih ada rumah yang gak dapet kabel telkom?? Sounds really weird, but it happened. Hehe), jadi gak sempet ngalamin soal gangguan telpon (soalnya emang orangnya udah mengalami gangguan. Hehe). Walapun kadang-kadang juga suka bingung kalo lagi butuh telpon, karena gak punya telpon tetap.

Berharap aja kalo BUMN kita bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya untuk rakyat. Rakyat bayar pajak, rakyat juga bayar mahal untuk mendapatkan segala fasilitas umum yang (katanya) dikuasai negara itu. Sebagai konsumen yang udah membayar, yaa butuh timbal balik yang sepadan juga dong. Jangan kalo telat bayar tagihannya, kena denda yang harganya selangit, dua atau tiga bulan nunggak terus diputus atau dicabut dan disuruh pasang baru dengan biaya yang gak bisa dibilang murah, tetapi sampai sekarang pelayanan dari BUMN kok kayaknya gitu-gitu aja gak ada kemajuan yah. Namanya juga berharap, berkeluh kesah dikit sih emangm tapi berharap juga masih belum dilarang kan? ^^