Sunday, March 8, 2009

Something Blue in a Wedding

Pernah mendengar sebuah sajak seperti di bawah ini?

Something old, something new
Something borrowed, something blue
And a silver sixpence in her shoe.

Sesuatu yang kuno, sesuatu yang baru
Sesuatu yang dipinjam, sesuatu yang biru
Dan sebuah koin enam penny di sepatunya.

Kalau pernah menonton Bride’s War yang dibintangi oleh Kate Hudson dan Anne Hathaway, dan membaca Breaking Dawn (Serial Twilight Saga) karya Stephanie Meyer yang baru-baru ini keluar, mungkin pernah mendengar sajak ini. Mungkin dalam buku atau film tersebut, sajak itu tidak dikatakan secara eksplisit, tetapi ada di dalam dialog-dialog antartokoh pada saat si tokoh menikah ataupun ada adegan pernikahan.

Sebelumnya aku sudah pernah mendengar sajak itu dalam novel-novel roman yang sering kubaca, tapi aku tidak pernah ambil pusing soal sajak itu, Cuma karena dalam waktu yang berdekatan, aku menemukan adegan pernikahan dan muncul sajak tersebut, aku jadi penasaran dengan arti dan maksud dari sajak tersebut. Aku berpikir, “Pasti ada maksud atau simbol tertentu, gak mungkin hal tersebut cuma kebetulan aja”.

Dan akhirnya saking penasarannya aku googling di internet dan sempet tanya teman yang orang Amerika. Hehe Walaupun sumber yang aku dapatkan tidak terlalu banyak, tapi cukup menjawab rasa penasaranku. Untuk orang-orang yang sudah tau tentang makna pepatah itu, mungkin berpikir rasa penasaranku agak-agak gak penting. Tapi namanya juga penasaran, kalau belum terjawab, ya penasaran aja terus.. Hehe

Maksud secara sederhana dari sajak tersebut adalah koleksi benda-benda yang dianggap keberuntungan bagi calon pengantin perempuan untuk dibawa ke pernikahannya. Setiap frase dari sajak tersebut dilambangkan dengan sebuah benda. Setiap benda dalam sajak ini mewakili sebuah tanda keberuntungan bagi calon pengantin wanita. Apabila ia membawa seluruh benda tersebut dalam hari pernikahnnya, maka pernikahannya akan berbahagia. Tradisi ini terdapat pada kebiasaan pernikahan Inggris yang dimulai pada era Victorian.

Sixpence (enam penny) merupakan sebuah koin yang dibuat dari perak dan berharga enam penny yang dicetak dan digunakan di Kerajaan Inggris antara abad 17 dan 20 (sekitar tahun 1551 sampai 1967). Selain itu, koin enam penny ini juga dicetak dan digunakan di Maryland, Amerika Serikat dari tanggal yang sama.

Something old" (Sesuatu yang kuno) menyimbolkan kontinuitas dengan keluarga pengantin wanita dan dengan masa lalu. “Something new" (Sesuatu yang baru) berarti optimisme dan harapan untuk kehidupan baru mempelai wanita di masa depan. “Something borrowed" (Sesuatu yang dipinjam) biasanya merupakan sebuah benda dari pernikahan teman atau anggota keluarga yang berbahagia, di mana nasib baik dalam pernikahan mereka sekiranya dapat memengaruhi nasib pengantin baru. Benda yang dipinjam juga dapat mengingatkan pengantin perempuan bahwa ia dapat bergantung pada teman-teman dan keluarganya.

Sedangkan untuk benda yang berwarna atau "Something blue", biru telah dihubungkan dengan pernikahan selama berabad-abad. Pada masa Romawi kuno, penganti yang mengenakan warna biru bertujuan untuk menyimbolkan cinta, kesederhanaan, dan kesetiaan. Umat Nasrani memiliki Perawan Maria yang bergaun biru, sehingga kesucian juga diasosiasikan dengan warna biru tersebut. Sebelum abad ke-sembilan belas, warna biru merupakan warna yang populer untuk gaun pengantin, sebagai bukti dari pepatah "Marry in blue, lover be true."

Dan terakhir, sebuah koin perak enam penny dalam sepatu pengantin wanita mewakili jaminan kekayaan dan keuangan. Hal ini dapat dilihat kembali pada kebiasaan orang Skotlandia, di mana pengantin pria menaruh koin perak di bawah sepatunya untuk keberuntungan. Belakangan ini, kadangkala dapat digantikan oleh koin tembaga, dan banyak perusahaan yang menjual enam penny tanda mata untuk pernikahan.

Uraian di atas cukup menjawab rasa penasaranku untuk sajak tersebut. Penasarannya juga timbul karena ada perbedaan budaya antara pernikahan di Indonesia dan di Barat. Walaupun masih ada beberapa isi dari uraian di atas yang menyangkut tentang sejarah dan kebiasaan, tapi karena waktu dan koneksi yang terbatas, jadi untuk sementara ya segini aja dulu. Hehehe..

[Dari berbagai sumber]

2 comments:

  1. suka sajaknya, kapan ya gw bisa nulis kaya gini. :d

    ReplyDelete
  2. soal sajak siih, itu emang udah ada dari sananya..
    itu sajak yg emang beredar di negeri barat sana..
    kl aku sih gak bisa buatnya.. haha cuma bisa menelusuri kenapa ada sajak seperti itu.. hehehe

    ReplyDelete