Monday, March 9, 2009

Rapat Ekskul

Di suatu sore yang agak membosankan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi ini dan menyapu bersih semua debu dan asap polusi di jalanan. Sudah setengah jam hujan turun dan aku terjebak di sekolah, tidak bisa pulang ke rumah. Salahku juga sih, tidak langsung pulang setelah rapat ekskul selesai satu jam yang lalu. Terlalu asik membahas rencana pameran ekskul untuk menyambut murid-murid kelas satu yang baru akan masuk hari senin depan. Di masa orientasi mereka yang berlangsung selama satu minggu, salah satu agenda acara untuk mereka adalah sesi pemilihan ekskul.

Di sekolah kami, setiap orang diwajibkan ikut ekskul untuk mengisi kegiatan dan untuk bersosialisasi, sehingga ekskul yang berdiri banyak ragamnya. Dari ekskul standar seperti bola basket, bola voli, futsal, KIR, dan PMR, sampai ekskul yang agak tidak biasa seperti gamelan, wayang, dance dan ekskul komik dan novel. Ekskul terakhir itu adalah ekskul yang aku ikuti, dengan aku menjabat sebagai ketua. Anggota kami cukup banyak, karena ternyata banyak juga anak sekarang yang senang membaca komik dan novel. Hehehe

Kami baru saja rapat untuk membahas promosi apa saja yang akan kami lakukan untuk menarik anak baru agar mau bergabung ke dalam ekskul kami. Tapi rupanya selama rapat, bukannya membahas hal yang berhubungan dengan pameran, malah membahas komik minggu ini yang sudah keluar hari ini. Dasar tukang baca komik semua, kepancing satu orang, jadi semuanya ikut-ikutan. Rapatnya malah jadi melantur ke mana-mana. Hehehe

Duh, aku sudah bosan setengah mati menunggu hujan ini reda. Mumpung masih libur sekolah, aku mau buru-buru pergi ke toko buku langganan untuk membeli komik terbaru. Anak-anak anggota dan pengurus ekskul yang masih terjebak di kelas bersamaku juga pasti sudah tidak sabar ingin segera membeli dan membacanya. Anak-anak sudah ramai mengobrol dan teriak-teriak dari tadi. Sedangkan aku hanya melamun melihat titik-titik hujan yang turun membasahi taman di depan kelasku ini.

Ohiya, sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku Dinda, aku sekarang duduk di kelas XI IPS 2, baru ‘akan duduk’ sih sebenarnya, karena resminya sekolah baru mulai dua hari lagi. Aku menjabat sebagai ketua ekskul Komik dan Novel seperti yang ku katakan barusan. Penampilanku biasa saja, berambut poni panjang sepunggung, berkacama kotak dengan bingkai tebal, dan memakai behel atau kawat gigi. Persis seperti bayangan orang-orang tentang sosok seorang kutu buku.



Rrrr... Rrrr... Rrrr...

Rupanya hapeku bergetar di meja. Bikin kaget aja! Dan langsung membuyarkan lamunanku. Ternyata sahabatku Maria yang menelpon.

“Nda, Kamu dimana?,” tanya Maria. “Masih di sekolah kok, tadi habis rapat Aku gak langsung pulang, ternyata hujan turun deras sekali dan Aku terjebak gak bisa pulang,” jawabku.

“Wah, kebetulan Kamu masih di sekolah. Agendaku ketinggalan di meja tempat Aku duduk pas rapat tadi. Karena buru-buru berangkat Aku lupa bawa agendaku”.

Ketika dia bilang agenda, refleks Aku mencari agendanya, dan ternyata memang masih ada di atas meja. “Agendamu masih ada kok, nanti Aku bawain aja. Mau Aku kasih pas hari Senin aja di sekolah?”

“Gak usah, aku mau balik lagi ke sekolah kok, ambil agendaku sekalian jemput Kamu. Kayaknya hujannya bakalan masih lama nih. Ntar kamu gak bisa pulang sampai malem lagi.. Emang siapa aja yang masih ada di kelas?”

“Masih ada lima orang sama Aku. Mereka sih nunggu di jemput karena pada males naik bis hujan-hujan begini. Kamu gak papa ke sekolah lagi? Emang barang-barang keperluan pameran ekskul udah ketemu semua?”

“Udah, kan barangnya gak banyak. Aku mau jemput kamu buat nginep di rumahku kok. Sekarang kan masih Sabtu, masih ada hari Minggu buat siap-siap sekolah. Lagiaaaan... Aku kan punya barang-barang yang bikin Kamu gak bakal nolak nginep di rumahku,” teriaknya.

“Oh ya? Barang-barang apa? Bukan komik dan novel terbaru yang keluar hari ini kan?” tanyaku curiga.

“Yo’i, Tau aja Kamu Nda! Aku beli sepuluh buku. Pasti Kamu gak bisa nolak. Tapi gak cuma itu aja lhoo.. Pas tadi selesai nyari barang-barang untuk pameran, pas lewat di toko roti, Aku juga beli Triple Choco Cake kesukaan kamu! Plus, aku juga sempet beli susu, coklat bubuk, blueberry, dan ice cream. Mamaku juga bikin Lasagna. Mari berpesta dengan kalori! Hahaha..” pancing Maria.

Duh, dasar provokator. Makanan favoritku semua. Mendengarnya aja sudah menerbitkan air liurku. Pasti kami akan bereksperimen dengan menu dessert dan setelah itu duduk autis karena membaca. “Rese Kamu Mar, Kamu udah tau lah apa jawabanku. Kamu tau kan kalo Aku paling gak bisa nolak disodorin buku.”

“Okeee,, aku udah deket sekolah kok. Kamu ada payung kan? Begitu Aku parkir, Kamu langsung ke mobilku yah.” Teriaknya gembira.

“Sip! Aku langsung beres-beres dan pamitan sama anak-anak deh. Biar pas Kamu sampai, Aku langsung berangkat. CU!” Pamitku sambil menutup telpon.

Menghabiskan hari terakhir liburan sekolah dengan membaca komik? Gak perlu disuruh dua kali deh. Aku langsung buru-buru beresin tas, mengambil agenda Maria dan memasukkannya ke dalam tasku, dan langsung pamit pulang duluan ke anak-anak yang masih setia menunggu jemputan mereka. Dan tidak lupa memberikan sedikit instruksi untuk pameran minggu depan. Lalu langsung berlari-lari kecil turun ke bawah untuk menuju mobil Maria.



At my room..
Ditulis habis bangun tidur,
masih ngantuk gak jelas.
Ceritanya kayaknya ikutan gak jelas.. Hehe

No comments:

Post a Comment