Monday, August 6, 2012

Sorry, You're Not Wanted Anymore..

You're not wanted anymore.

Being left. Unwanted.

Rasanya ditinggalkan itu sangat menyakitkan. Apalagi ditinggalkan oleh orang yang sangat kamu sayang, dan kamu teramat sangat membutuhkan kehadirannya pada saat itu. Seseorang yang pernah berjanji akan menolongmu keluar dari kegelapan, seseorang yang juga sangat kamu harapkan dapat menemanimu di saat terburukmu. Tapi ternyata pada saat itu kamu.. ditinggalkan begitu saja..

Mungkin ini balasan untukmu ya? Entah di mana di waktu yang mana, mungkin kamu pernah memperlakukan orang lain seperti ini. Mungkin. Mungkin karena kamu juga menjadi seseorang yang tidak peduli pada orang lain. Maybe you're just simply ignorant, so karma is coming back to you. Sekarang karmanya sudah kembali padamu, semoga ini bisa membayar karma burukmu pada orang lain. Dan semoga kamu bisa introspeksi dan memperbaiki dirimu sendiri.

Kamu merasa dunia tidak adil. Dia tidak adil padamu. Kamu menyalahkannya karena meninggalkanmu pada saat kamu terpuruk. Akan tetapi kamu juga tidak bisa menyalahkannya karena kamu terlalu menyayanginya. Di saat kamu selalu berada di sisinya dan mendukungnya apapun yang terjadi padanya, ternyata ketika terjadi hal yang sebaliknya dia tidak dapat melakukan hal yang sama. Kamu cuma bisa merasa teramat sedih. Rasanya seperti dadamu terdapat sebuah rongga besar yang hitam, yang menelan semua rasa bahagiamu. Kamu merasa kosong seakan-akan sebagian dirimu dicabut dengan paksa dari dirimu. 



Kamu membuatnya takut, kamu juga membuatnya muak. Rasa cinta dan kebutuhanmu akan dirinya ternyata menjadi beban baginya. Salahmu sendiri. Terlalu banyak miskomunikasi di antara kalian, terlalu banyak kebisuan juga di antara kalian. Dia tidak berkata apa-apa, tidak juga berusaha menjelaskan apa-apa padamu. Mungkin karena kamu terlalu menakutkan? Seperti ranjau yang dipicu sedikit lalu meledak? Sampai dia pergi, dia bahkan tidak menjelaskan apa-apa padamu. Kamu masih tidak tahu apa sesungguhnya salahmu kan? Kamu cuma tahu kalau dia lelah, padamu. Entah bagaimana perasaannya yang sebenarnya, mungkin dia tidak cuma takut dan lelah, dia juga marah padamu. Sekali lagi, kamu tidak tahu dan masih saja tetap bertanya-tanya karena dia tiba-tiba saja merasa cukup (muak?) dengan segala kelakuanmu yang dianggap drama olehnya.

Bayangkan saja kalau kekasihmu sendiri takut padamu melebihi rasa sayangnya padamu. Apa kamu bisa menyalahkannya? Mungkin orang lain bisa, tapi aku tahu kalau kamu tidak bisa melakukannya. Kamu terlalu sayang padanya, teramat sangat menyayanginya. Perasaan kan tidak bisa dipaksa. Kalau ternyata ia takut dan muak padamu, kamu bisa apa?

Kamu bisa introspeksi. Lihat apa kesalahanmu lalu perbaiki dirimu. Jangan tunggu orang lain. Mulai dengan dirimu sendiri. Ingat kan kalau kamu pernah diajarkan, kalau mau naik level ya memang ada ujiannya. Ujian untukmu berat? Itu mungkin perasaanmu saja. Kamu belum tau kan ujian orang lain seberat apa? Jangan merasa sombong! Jangan merasa kalau kamu adalah orang yang paling menderita di dunia ini. Lihat sekelilingmu! Kamu sudah peduli pasa keluargamu sendiri belum?

Selain itu, mungkin kamu bisa berdoa. Berdoa semoga ia tetap dilindungi Tuhan. Berdoa semoga suatu saat ia sadar dan lalu menyesal, kalau dia sebenarnya telah meninggalkan sesuatu yang sangat berharga untuknya. Entah kapan. Yang jelas kamu jangan membencinya. Sudah terlalu banyak kebencian dan dendam di hatimu untuk seseorang yang bahkan tidak tahu masih hidup atau tidak. 

Kamu tidak bisa menyalahkan orang yang tidak mengerti, atau mungkin tidak mau mengerti. Mungkin kamu juga sebaiknya berdoa supaya suatu saat dia bisa mengerti, mengerti dirimu dan mengerti kebutuhan dan segala luka serta traumamu. Biarkan dia minta dimengerti dan dimaklumi seperti yang selama ini terjadi, biarkan saja dia. Kalau dia beralasan karena dia tidak peka, yasudah. Kamu asah saja kepekaanmu, dan berdoa semoga dia bisa berusaha untuk mulai mengasah kepekaannya. Kalau dia ternyata tidak bisa memahami dirimu dan meninggalkanmu di saat kamu jatuh terpuruk, mungkin kamu tidak dianggap sebegitu penting dan berharganya. Mungkin..

Kamu kan juga tidak bisa membaca pikirannya. Selama dia tidak pernah mengatakan apapun padamu, kamu tidak akan tahu bagaimana perasaannya. Kamu tidak tahu juga apa yang dia hadapi selama bersamamu. Selama ini mungkin juga kamu terlalu sibuk pada dirimu sendiri, pada perjuanganmu melawan rasa sakit dan traumamu. Memangnya kamu tahu apa yang dia rasakan selama bersamamu? Aku tahu kamu berusaha untuk tidak menghakiminya. Yang tersimpan dan berputar di kepalamu itu hanyalah pertanyaan, jutaan pertanyaan atas ketidaktahuan dan ketidakmengertianmu. Mungkin suatu saat pertanyaanmu itu akan terjawab. Mungkin juga tidak..

Seperti biasa, kamu berakhir dengan menyalahkan dirimu sendiri. Menyalahkan kebodohanmu, persoalan dua tahun yang lalu. Peristiwa itu memang awal mimpi burukmu yang terus menghantuimu sampai saat ini. Hal yang selalu menghantui dan membayangimu, ke manapun kamu pergi, sampai saat ini. Dan kamu bahkan belum bisa memafkan dirimu sendiri.

Sekarang, jujur saja ya, kamu masih kalut. Kalut karena teramat sangat sedih. Kalian menghabiskan waktu bersama di hari sebelumnya. Kalau waktu yang beberapa jam itu bisa dikatakan menghabiskan waktu semalam, sih. Sepertinya kamu salah membaca tanda ya? Kamu pikir kamu masih diinginkan. Ternyata keesokan harinya pengumuman sudah dinyatakan olehnya. Pengumuman di depan khalayak ramai bahwa kalian sudah berpisah. Dan ternyata, mereka menyambut gembira perpisahan kalian.

Lalu meninggalkanmu bertanya-tanya.. Jadi, apa maksud perlakuannya kepadamu semalam?

Tetapi sepertinya dia senang, teman-temannya senang. Mereka merayakan dan memberikan selamat bagi kebebasannya. Merayakan kebebasannya dari cengkeramanmu ya? Yah, itu yang kamu lihat dan kamu rasakan, dari hasil pengamatan di linimasa tentunya. Terlihat jelas kok. Setidaknya kamu juga harusnya senang, bukankah membuat orang lain senang itu katanya juga ibadah? Lalu haruskah kamu memberi selamat padanya? Haruskah aku juga memberi selamat padanya? :)

Well, you don't hate him. Wish you could. But you can't. You just hope that he don't hate by other. And he don't hate you either. Because you love him too much. More than he knows..




140812

No comments:

Post a Comment