"Mar, aku patah hati....."
Pukul 2 pagi saat ini, aku yakin dia pasti sudah jauh terlelap ke dalam alam mimpi dan baru baca pesan itu besok pagi. Aku tidak bisa tidur, mataku nyalang bersama perasaan hatiku yang pecah berkeping-keping. Lama sesudah itu akhirnya aku tertidur. Lelah. Gelisah. Resah.
Pukul 05.10
Rrr.. Rrr.. Rrr..
Suara Chipmunks mengalun berisik dari HPku.
Getar dan suara telepon membangunkan tidurku. Telepon dari Maria rupanya.
"Hmm, ya? Kenapa Mar?" sahutku masih mengantuk.
"Itu sms apaan?! Tiba-tiba sms kaya gitu. Patah hati kenapa? Sama siapa? Kok aku gak tau apa-apa soal siapa-siapa??" berondongnya.
"Haduh, iya sabar. Aku ngumpulin nyawa dulu. Masih ngantuk, semaleman gak bisa tidur."
"Yaudah, kamu bangun dulu. Mandi, siap-siap sekolah. Aku jemput jam enam kurang lima belas. Kita sarapan beli donat sama coklat, terus langsung ke sekolah."
Jam lima lewat, rasanya badanku lelah sekali. Herannya, rasa kantukku hilang begitu saja. Cepat-cepat aku siap-siap dan menunggui Maria datang.
Pukul 05.45
Tepat waktu sekali, Maria sudah datang. Baiklah, detik-detik interogasi tersangka akan segera dimulai. Aku segera pamit kepada Bunda dan melangkahkan kakiku dengan berat masuk ke mobil Maria.
"So, what's happen?? Siapa dan yang mana orangnya yang berani bikin kamu patah hati??" tanyanya tanpa basa-basi.
"Duuh, harus langsung di jawab ya? Gak bisa entar-entaran aja gitu?" tanyaku sambil memilin-milin rokku.
Maria hanya memasang muka datar dan memutar kedua bola matanya.
"Iya, iyaa.. Aku cerita!" Aku menyerah menghadapi sahabatku yang satu ini. "Orangnya temen les dulu waktu aku ambil bimbingan belajar pas kelas 3 SMP. Kemarin sempet ketemuan pas anak-anak bimbel iseng pada mau kumpul-kumpul. Inget kan waktu itu aku pernah bilang ada kumpul-kumpul anak-anak bimbel kelasku?" Aku mengingatkan Maria soal pertemuan bulan kemarin. Pertemuan sebelum memasuki musim ujian kelas 2 IPS.
"Iya inget, tapi kan itu satu bulan yang lalu. Terus? Aku gak inget kamu cerita-cerita sama aku ada seseorang tertentu deh kayaknya" sahutnya sewot. "Padahal kan kemarin kita sering belajar bareng, tapi karena tugas antropologi dan sosiologi kejam banyaknya, aku jadi gak sempet tanya-tanya ke kamu" omelnya.
"Iya memang, karena memang tidak ada yang istimewa. Sampe akhirnya kita sms-an dan sempet ketemuan beberapa kali. Selama satu bulan ini kita sempet deket dan jauh juga. Dia sempet bilang pengen kita pacaran. Tapi kamu kan tahu Mar, kalo aku masih gak yakin untuk memulai hubungan baru setelah hampir 3 tahun yang lalu hatiku pecah berkeping-keping." Aku sempet patah hati dengan pacar pertamaku waktu kelas 2 SMP itu. Cinta monyet sih emang. Tapi tetep aja..
Dan sekarang, aku memang tidak tahu bagaimana hatiku sendiri. Aku takut mengakui perasaanku karena aku takut jatuh dan terluka, tapi pada akhirnya aku tetap saja terluka. Perih menyayat hati..
"Ya, aku tau. Buat kamu memang sulit melupakan rasa sakit di hatimu. Kamu susah sayang sama orang, tapi sekalinya sayang, aku tau kamu rela ngelakuin apa aja untuk orang itu. Beruntunglah orang yang kamu sayang! Dan dia udah jelas rugi berat!" hiburnya.
"Iya makasih. Kemarin dia tanya lagi soal hubungan kita. Mau dibawa kemana hubungan kita dan aku mau serius apa engga sama dia."
"Terus, kamu jawab apa? Kemarin bukannya kamu lagi di jalan mau keluar kota?"
"Iya, aku emang lagi di jalan. Jadi aku gak langsung jawab, lagian juga karena aku bingung mau jawab apa. Mungkin dia salah mengartikan diamku. Dia menganggap jawabanku sudah jelas, tidak mau menjalin hubungan yang lebih serius lagi. Apalagi dia juga tau kalo aku masih trauma dan patah hati. Ya sudah, waktu aku sms bilang mau ngajak ketemuan untuk ngomong, dia bilang udah gak mau ketemu sama aku lagi."
Aku terdiam, tak kuasa meneruskan ceritaku lagi. Aku hanya terdiam membisu di pelukan Maria.
"Sabar yaa.. Mungkin dia emang gak bisa sabar. Kalo emang dia yang serius, harusnya dia bisa lebih sabar lagi nungguin kamu dong?? Itu tandanya dia emang kurang serius aja kali sama kamu. Aku emang gak kenal sama orangnya, karena aku kan gak ikut bimbel bareng kamu dulu. Yaudah, sekarang kita turun dan sarapan dulu. Donat dan coklat panas pasti bisa ngebantu benerin mood kamu hari ini. Oke?!!" Sahutnya sambil turun mobil.
"Kita juga cuma punya waktu 15-20 menit buat sarapan, karena sekolah tetep masuk setengah tujuh hari ini. Ayo cepetan turun!" Ia menarikku turun mobil. "Nanti pulang sekolah, kita jalan ke mall, nonton, berburu diskon, dan bersenang-senang deh pokoknya! Biar kamu bisa terhibur. Yuk turun!"
Aku menghela napas panjang, dan berusaha menetralkan perasaanku. Sulit, tapi harus kulakukan. Aku harus memulai pagi yang baru. Aku berdoa semoga mulai hari ini, hidupku menjadi lebih baik. Aku tersenyum dan turun untuk sarapan bersama Maria.
*Terinspirasi dari judul lagunya Alicia Keys - Try Sleeping With Broken Heart
-Lembayung-
29 April 2010 14.29
No comments:
Post a Comment