My dear Kay,
Aku khawatir..
Ada apa? Suaramu terdengar sangat sedih di telepon semalam. Dan kamu tidak mengatakan apa-apa kepadaku. I can't read mind.. Tidakkah kamu ingin menceritakan segala keresahanmu padaku? Atau setidaknya kamu membaginya sedikit saja..
Aku sangat bahagia ketika kamu mengatakan ingin menyusulku ke Jakarta. Sangat. Itu artinya kesempatan kita bertemu akan semakin banyak. Tapi bagaimana dengan hidupmu di sana? Pekerjaanmu, rumahmu, teman-temanmu, kehidupanmu yang sudah mapan di sana? Dan bagaimana dengan si kecil jagoanmu? Tidakkah ia akan sedih berjauhan denganmu?
Maafkan aku banyak bertanya. Aku hanya sedang meyakinkan diriku bahwa ini nyata. Bahwa kita tidak akan terpisah jauh lagi. Aku percaya keputusan yang kamu ambil pasti sudah kamu pikirkan matang-matang. Untuk kebaikan kita berdua. Iya, aku percaya kamu masih menginginkan dan juga memperjuangkan kita. Aku percaya bahwa kamu tidak akan menyerah begitu saja. Aku belum putus asa. Kita belum putus asa.
Kamu tahu, seperti yang pernah kukatakan padamu sebelumnya. Sudah semakin banyak orang yang penasaran akan kita. Entah mereka membaca percakapan kita secara keseluruhan, atau hanya sepotong saja. Entahlah.. Tapi seperti yang kukatakan padamu juga, biarkan saja pikiran liar mereka berimajinasi sesukanya.Hihihi
Jadi begini, sayang.. Aku tidak ingin kamu menanggung bebanmu sendirian. Ada aku di sini. Bagilah bebanmu padaku. Kita tanggung berdua. Susah dan senang kita rasakan bersama. Bukankah itu yang selalu kita lakukan selama? Kalau kamu enggan berbicara, kalau lidahmu kelu untuk mengungkapkan isi hatimu, tuliskan saja. Aku selalu tidak sabar menunggu surat-suratmu.
Kamu tahu, aku sedang berusaha menikmati hidup. Aku sedang berusaha menikmati semua yang ada di dalam hidupku saat ini, teman-temanku, pekerjaanku, kondisi ibukota yang sedang tidak bersahabat, dan yang paling penting adalah keberadaanmu. Aku sedang membuat diriku jatuh cinta dan bersyukur akan hal-hal kecil di sekelilingku. Dengan begini, aku bisa berpikir lebih optimis dan menghalau sedihku. Kuharap kamu pun bisa begitu di sana.
Kamu tahu, aku rindu dengan obrolan-obrolan dan kebodohan-kebodohan kecil yang memancing tawa kita berdua. Rasanya sudah lama tidak kita lakukan itu. Kuharap, masa-masa ini segera lewat. Aku rindu..
Can't wait to see you!
With love,
Ay
No comments:
Post a Comment